Kamis, 17 Juni 2010

Konsep Diri

Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang
merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang
memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia
sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut
kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki.
Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu
memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif
terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu
memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki
mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai suatu
hal yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah
karena interaksi dengan lingkungannya.
Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri, menurut Burns
(1993:vi) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita
pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri
kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai
siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan
lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana,
2000:7). Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki
individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi
dari orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik,
pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.
Sebaliknya individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada
informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung individu telah
menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak
dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk
orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak. Seperti yang
dikemukakan Hurlock (1990:58) memberikan pengertian tentang konsep diri
sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini
merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka
sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi
dan prestasi.
Menurut William D. Brooks bahwa konsep diri adalah pandangan dan
perasaan kita tentang diri kita (Rakhmat, 2005:105). Sedangkan Centi
(1993:9) mengemukakan konsep diri (self-concept) tidak lain tidak bukan
adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita
melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri
sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia
sebagaimana kita harapkan.
Konsep diri didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan
atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya
yang meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu
(Rini, 2002:http:/www.e-psikologi.com/dewa/160502.htm). Konsep diri
merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila
individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan
atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya
jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan
kegagalan bagi dirinya.
Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa konsep diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya,
yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik
dirinya maupun lingkungan terdekatnya.

Bagaimana Harus Menjadi Pemimpin Yang Baik?

Pemimpin merupakan ujung tombak suatu organisasi. Apapun keputusan dari seorang pemimpin akan menentukan langkah selanjutnya dari organisasi tersebut. Maka dari itu, seorang pemimpin harus bisa memiliki keunggulan dari orang lain dan juga beberapa hal yang harus dimiliki. Menurut kalian apa aja hal-hal itu? Mulai dari gue yahhhh (Jadi ngikutan ide si sgd nih, buat topik kayak gini, di mana masing-masing user ngasih pendapat masing-masing). Asiiikk juga sih...)

1. Harus bisa membedakan antara Cinta dan Tugas

Seorang pemimpin boleh aja jatuh cinta (itu sih wajar-wajar aja). Jatuh cinta dengan siapa aja itu juga hak dia, bahkan dengan sesama pengurus. Lain kalo di kantor misalnya yang punya larangan nggak bole pacaran dengan karyawan satu kantor.

Tapi yang menjadi masalah di sini, biarpun pemimpin itu jatuh cinta, dia harus bisa memilah antara kewajiban dia sebagai pacar dan kewajiban dia sebagai pemimpin sebuah organisasi. Misalnya aja seorang pemimpin A yaitu cewe, jatuh cinta kepada wakilnya si B (cowo). Bukannya mentang-mentang si A itu sayang ama si B dan nunjukkin kalo dia bisa nurut ama si B seabis merit nanti, malah semuanya dengerin kata-kata si B.

Diminta ambil keputusan malah nggak bisa, musti nunggu si B. Si B ngomong apa, yah si A tinggal ngikutin. Walaahhhhh.... ini mah udah nggak bener jadinya.... Malah menjadikan organisasi jadi bahan percobaan sebelon merit jadinya.

Memang ada benernya juga kalo suatu perusahaan itu menetapkan aturan nggak bole pacaran ama karyawan satu kantor dan salah satunya musti keluar. Sepertinya dalam orgaanisasi hal ini juga musti diterapkan. Kalo mo pacaran, yah salah satu musti meletakkan jabatannya, agar dalam pengambilan keputusan bisa tetap obyektif dan bukan subyektif. Apalagi kalau tidak, malah keduanya asik berpacaran, sehingga kalau ada meeting apa-apa, ketua dan wakil ketua yang penting malah nggak dateng.

Senin, 07 Juni 2010

Menumbuhkan minat anak agar giat belajar:

• Batasi kegiatan anak diluar rumah.
• Buatlah anak merasa nyaman dan senang disaat belajar.
• Bimbing anak dalam belajar, dengan memberikan arahan tanpa memberikan hasil jawaban.
• Kombinasikan dalam mengerjakan tugas dengan permainan atau hiburan, dalam hal ini anda bisa menggunakan media visual atau penglihatan dalam memberikan arahan.
• Berikan jeda waktu untuk istirahat selama 5 menit agar anak tersebut tidak mengalami kejenuhan. Dalam hal ini jika anak mengalami kejenuhan akan memotivasi anak tersebut akan malas belajar.
• Hindari ancaman atau kekerasan dalam membimbing anak dalam mengerjakan tugas.
• Gunakan metode mendongeng sebagai proses belajar anak, dan hingga kini proses tersebut masih saya jalani dan terbukti lebih mudah dicerna oleh anak.

Minggu, 06 Juni 2010

Solusi Kilat Menggugah Semangat Bekerja

Anda merasa jenuh bekerja?, ikuti beberapa tips kilat untuk mengisi kembali energi anda.
• Makan siang yang lama. Efeknya sangat luar biasa untuk membangkitkan kembali semangat kerja. Cobalah pergi ke restoran favorit, atau sekedar cuci mata di pertokoan. Boleh juga sesekali melakukan manicure dan pedicure atau creambath sebentar disela-sela jam makan siang. Ditanggung anda tidak bakal merasa bosan lagi.
• Lakukan sekarang juga. Betapapun sebalnya anda pada tugas tertentu, sebaiknya jangan pernah menunda menyelesaikannya. Lakukan sekarang juga, meskipun risikonya mungkin anda harus menghadapi klien yang cerewet atau bos yang menyebalkan. Bisa jadi hasilnya tidak seburuk yang anda bayangkan. Lagipula, mau tidak mau anda tetap harus menyelesaikannya, jadi buat apa menunda-nunda pekerjaan.
• Selesaikan sebuah pekerjaan dengan sempurna. Disaat semangat bekerja sedang kendur, ada baiknya pusatkan perhatian anda sepenuhnya pada satu jenis pekerjaan saja, agar bisa mencapai hasil sesempurna mungkin. Jangan paksakan diri untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang bertumpuk sekaligus. Hasilnya tidak akan maksimal, bisa jadi malah berantakan. Kerjakan semua satu persatu, sehingga anda bisa pulang kerumah dengan perasaan tidak terbebani.

Jumat, 04 Juni 2010

Tips Untuk Meniti Karir

BERANI BERSAING KARIER MELESAT

Percaya hukum alam yang satu ini kan ? untuk urusan karier, aturan ini juga berlaku, yangterkuatlah yang akan menang. Kalau kita kompeten da terus nunjukin prestasi, kesempatan meraih sukses pasti lebih besar. Tentunya tidak gampang meraihnya, namun yang pasti untuk sukses kita wajib punya semangat bersaing!

Semua hal di dunia ini punya dua sisi, gelap - terang, cewek – cowok, begitu juga dengan persaingan di dunia kerja. Ada persaingan yang dilakukan secara sehat, namun tidak sedikit yang melakukan hal sebaliknya. Cara mendeteksinya : kalau bersaing secara sehat, kita sepenuhnya menyadari bahwa kita dinilai atas performa kerja mulai dari tahap awal hingga akhir.
Dalam persaingan, selalu ada yang menang dan kalah, supaya tidak terjegal ikuti trik-trik berikut ini :

  • Play by the rule, selalu jadikan peraturan perusahaan sebagai pegangan. Jadi, seandainya saingan mau menjatuhkan kita, pelanggaran tidak bisa dijadikan senjata. Jika di larang mengenakan celana panjang pada hari-hari tertentu, jangan pedulikan ajakan teman untuk berbuat nakal. Main aman saja.
  • Harus di catat pula playing the rule tidak berarti kita jadi kaku. Kendala karier sering muncul karena kita tidak fleksibel. Sekali-kali kita bole kok mencuri waktu untuk mengunjungi rekan-rekan dari divisi lain untuk mengakrabkan diri. lain waktu mungkin kita membutuhkan mereka.
  • Rela kerja ekstra, ingat, kita sedang bersaing. Jangan terpaku pada job description, meskipun sudah menyelesaikan tugas, jangan sampai kelihatan kita ongkang-ongkangan kaki. kalau memang mungkin , ada baiknya membantu rekan kerja yang lain atau mengusulkan diri untuk mengerjakan proyek yang akan dikerjakan . semakin proaktif akan semakin menonjol. Janganmau kalah dengan yang lain.
  • Multiskilled, semakin banyak keahlian yang kita punya, kita akan semakin unggul. Meskipun sama-sama calon sekretaris yang memiliki bekal keskretarisan yang sama, tapi kalau kita mempunyai keahlian lain, misalnya jago bahasa mandarin, kita tentunya akan lebih unggul beberapa poin. Jangan mau jadi orang yang hanya punya kemapuan standard saja.
  • Lihai berstrategi, jangan terlalu tenggelam dengan pekerjaan yang menggunung. Bersaing itu memerlukan strategi. Pahami betul politik dikantor. Lengah sedikit, bisa jadi kita salah langkah. Jika atmosfir perusahaan kita cukup kaku, ya jangan suka sok akrab. Ikuti prosedur yang berlaku. Jangan sampai ada pihak yang merasa dilangkahi. Akibatnya bisa fatal. Cap tidak tahu diri bisa saja melekat pada kita.
  • Jago mengatasi stress, pandangan dunia kerja sebagai medan perang. Sekali kita terlibat, harus siap jiwa raga. Pekerjaan kita bisa jadi gempuran yang tidak ada hentinya, makanya cara kita menangani stres sangat penting. Kalau kita dikalahkan oleh stress kerja, performa kita tidak akan oke. Kegagalan pun menanti.
  • Agar jago menangani stress, selalu berpikir “ saya bisa” jangan pernah menganggap suatu tugas terlalu berat. Sekali pikiran ini mampir di benak kita, rasa nggak mampu akan menghantui. Kalau kita memang berusaha keras untuk menyelesaikan tugas dengan baik, dukungan dari banyak pihak pasti akan berdatangan.
  • Manajemen waktu, sering lembur berarti rajin ? belum tentu ! keseringan lembur malah tidak baik bagi konduite kita. Pasti ada yang salah dengan time management kita. Bukan tidak mugkin akan ada pertanyaan di dalam pikiran boss kita ataupun rekan kerja, kalau kita tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Sebenarnya tidak ada yang slah dengan lembur. Tentunya selama diperlukan. Tapi, kalau kita ceerdas mengatur waktu, mustahil lembur terus-terusan kan ? mangement waktu adalah kunci tercapainya suatu target dengan kualitas dan range waktu yang memuaskan.
  • Tidak mengulangi kesalahan, no body’s perfect. Mungkin kita pernah melakukan kesalahan, tapi tidak usah berkecil hati, yang penting kitamau memperbaiki diri. Dengan mengulangi kesahalan yang sama berarti tidak kompeten dan kemampuan belajar kita rendah. Nilai kita akan terus merosot dimata atsan sehingga para pesaing bisa melewati kita tanpa banyak kesulitan.
Tunjukan ambisi, last but not least, tunjukan kalau kita berambisi. Atasan bukan paranormal yang bisa menebak isi kepala. Kalau kita kelihatannya adem ayem saja, sudah puas dengan posisi sekarang, tidak mungkin kita akan mendapatkan promosi! Buat apa diberi jatah lebih kalauu orangnya tidak mau ? mungkin itu yang akan ada di pikiran atasan kita. Sebelum kkta menghadap atasan, tunjukan terlebih dulu bersemangat kerja kita. Meeting merupakan saaat yang tepat untuk unjuk gigi, kita bisa memberi sinyal kalau kita kompeten. Layaknya atlet, harus aktif menjemput bola